Oleh : Rinto,
Sungsang, ketika orang mendengar nama tersebut tak banyak yang dapat dibayangkan selain perkampungan nelayan yang sulit untuk dijangkau, karena harus menyusuri Sungai Musi yang panjang dan lebar dan harus menempuh perjalanan dengan speed boat hingga 2-2,5 jam. Namun itu dulu, 1-5 tahun ke belakang. Ketika speed boat merupakan satu-satunya alat transportasi yang harus digunakan untuk menuju Sungsang, kebanyakan orang tentunya enggan menuju kesana, kecuali masyarakat yang memang berdomisili di wilayah ini, atau para petugas kecamatan, petugas medis dan Dinas/instansi lainnya yang memang bertugas di daerah ini, atau para peneliti yang memang tertarik dengan kehidupan nelayan dengan segala aktiivitas maupun sumberdaya alam yang ada disekelilingnya.
Sungsang, sedikit demi sedikit berbenah, dari yang dulunya merupakan perkampungan nelayan yang bisa disebut “kumuh” kini mulai menggeliat, membangun diri. Berbagai fasilitas mulai disediakan di wilayah ini. Masjid yang besar, kokoh dan unik karena dibangun diatas pantai dengan penyangga-penyangga yang kuat, pemancar-pemancar sarana telekomunikasi yang berdiri berderet dengan segala perlengkapannya yang menunjukan kekuatan signal masing-masing, Darmaga Pelabuhan Kapal Penumpang yang terus dibenahi serta Pelabuhan Perikanan dengan segala fasilitas yang ada (Tempat Pelelangan Ikan, Pabrik Es, Cold Storage, Balai Pertemuan nelayan, dan darmaga yang kokoh) baik yang dikelola Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi maupun yang dikelola oleh Dinas Perikanan Kabupaten Banyu Asin.
Namun dari yang disebutkan diatas, hanya bangunan Masjid yang sudah berfungsi dengan baik, karena memang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai tempat ibadah serta pemancar-pemancar yang mendukung sarana telekomunikasi di wilayah ini. Lalu bagaimana dengan pelabuhan kapal Feri/ kapal cepat, serta Pelabuhan Perikanan dengan segala fasilitas yang ada? Sampai sekarang bisa dikatakan belum termanfaatkan sesuai kegunaannya. Kapal cepat mapupun kapal feri yang berangkat dari Palembang ke Bangka atau dari Bangka ke Palembang belum dapat mengoptimalkan fungsi pelabuhan di tempat ini. Para nelayan enggan untuk membongkar muatan di Pelabuhan Perikanan, meskipun fasilitas yang disediakan cukup lengkap.
Kondisi ini disebabkan oleh karena masyarakat belum merasakan manfaat ataupun membutuhkan sarana dan prasarana yang sudah disediakan. Sebenarnya perjalanan dengan Kapal Cepat dari Bangka (Muntok) sampai ke Palembang membutuhkan waktu 3 jam, satu (1) jam menyebrangi laut/selat Bangka dan 2 jam menyusuri Sungai Musi. Dengan kondisi ini masyarakat Palembang dan sekitarnya, ataupun yang akan melanjutkan perjalanan ke Wilayah lain di Sumatera Selatan maupun Lampung, Jambi, Bengkulu dan daerah Sumatera Lainnya tentunya lebih memilih turun di Palembang dari pada di Sungsang. Karena setelah itu mereka akan kesulitas untuk sampai ketempat yang dituju dengan harus kembali melanjutkan perjalanan melaui jalan air dengan speed boat.
Begitu pula dengan nelayan-nelayan daerah Sungsang. Meskipun sudah disediakan Pelabuhan Perikanan dengan fasilitas yang memadai, namun mereka enggan melakukan pembongkaran ikan di tempat yang sudah disediakan. Hal ini disebabkan oleh karena akses jalan yang menuju pelabuhan belum ada. Percuma saja nelayan membongkar kapal di pelabuhan perikanan kalau setelah itu harus diangkut kembali dengan kapal ketempat lainnya. kondisi ini tentunya akan menurunkan kualitas ikan dan menyebabkan kerugian pada nelayan.
Dari dua permasalahan yang dikemukaan diatas, salah satu kunci pemecahannya adalah harus adanya akses jalan yang sampai kewilayah Sungsang, sampai di Pelabuhan Kapal Penyebrangan maupun Pelabuhan Perikanan. Saat ini jalan menuju wilayah Sungsang sudah dibangun oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan, namun pembangunan jalan sepertinya terhenti dengan berbagai permasalahan yang ada. Untuk sampai ke Sungsang, saat ini baru bisa dilalui melalui darat sampai di daerah Parit lima (5) Kabupaten Banyu asin dengan menggunakan roda dua ataupun empat baik mobil pribadi maupun travel dari Palembang, dan harus dilanjutkan dengan menaiki speed boat selama 10-15 menit.
Sebenarnya bukan hanya masyarakat Sungsang yang akan memetik manfaat dari pembangunan jalan menuju kawasan ini, bahkan seluruh masyarakat Sumatera Selatan nantinya dapat memanfaatkannya. Mengapa demikian Pertama dengan adanya jalan yang menghubungkan Palembang dengan Sungsang akan mempermudah para aparatur Negara (Propinsi/Kabupaten) yang memang bertugas melayani masyarakat dalam memberikan pelayanan, baik tenaga medis, pendidikan maupun yang hanya sekedar melakukan peninjauan ataupun penyuluhan. Kedua, adanya jalan dapat mempercepat transportasi ikan dan produk pengolahannya dari Sungsang ke Palembang, sehingga kualitas ikan diharapkan akan lebih baik dan menekan biaya transportasi yang tentunya akan berpengaruh terhadap harga jual ikan ke konsumen (lebih murah). Ketiga, adanya jalan yang menghubungkan Palembang dan Sungsang akan memudahkan masyarakat berkunjung ke daerah ini. Di Sungsang masyarakat dapat melakukan aktivitas memancing di pinggiran muara sungai atau membeli ikan-ikan laut segar yang baru ditangkap oleh nelayan. di tempat ini masyarakat dapat membeli produk-produk olahan ikan, terasi yang berkualitas, kerupuk udang, tekwan udang, petis, ikan asin yang masih segar serta produk olahan lainnya yang menjadi cirri khas daerah nelayan. Di Sungsang masyarakat dapat menikmati hempasan-hempasan ombak di atas perahu speed boat yang dapat disewa untuk berkeliling. Di Sungsang masyarakat akan menemukan uniknya kehidupan masyarakat nelayan dengan berbagai adat istiadat yang ada.
Seandainya kita sudah pernah ke sana, tentunya akan mempunyai keinginan kembali mengunjunginya. karena ada hal-hal menarik dan unik yang kita dapatkan di Sungsang. Dan seandainya jalan yang menuju sungsang, yang hanya kurang dari 7 km lagi dapat dilanjutkan pembangunannya, sehingga tidak ada penghalang lagi kendaraan roda dua/empat sampai ke lokasi ini, tentunya akan lebih banyak lagi masyarakat Sumatera Selatan yang dapat mengunjunginya. Selama ini masyarakat Sumatera Selatan haus dengan tempat wisata. Sungsang adalah salah satu tempat yang menjanjikan untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata yang berada tepat di muara Sungai Musi. Dan yang paling pertama dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah adanya jalan yang menghubungkan Palembang dan Sungsang dengan tanpa halangan. Selain itu dituntut keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Banyu Asin maupun Propinsi Sumatera Selatan dalam melaksanakan pembangunan di wilayah pesisir secara terprogram dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan budaya dan lingkungan sekitar. Dengan pembangunan yang terencana diharapkan pesisir timur Sumatera terutama daerah Sungsang yang tepat berada di muara Sungai Musi dapat menjadi salah satu obyek wisata andalan Sumatera Selata. Semoga……!!!
Salam kenal.
ReplyDeleteWuih. . .menarik masta postinganya. Sy putra daera sungsang, banga dng postingan anda ini, krn dng begitu sungsang bisa lebih lagi.
Klo bleh tau masta asli mana????
Bandar Judi Bola, Live Casino, Agen Poker & Live Game Terbaru dan Terpercaya di Asianbola77
ReplyDeleteGampang Daftar, Gampang Main dan Gampang Menangnya..
1 USER ID UNTUK SEMUA PERMAINAN :
- SPORTBOOK
- LIVE CASINO
- POKER
- SLOT GAME
- LIVE GAME
Segera Bergabung Bersama Kami di Asianbola77
Promo Menarik Dari Asianbola77
- Minimal Deposit Rp 25.000
- Minimal Withdraw Rp 50.000
- BONUS NEW MEMBER SPORTBOOK 100%
- BONUS DEPOSIT HAPPY HOUR 09:00 - 21:00 WIB
- BONUS CASHBACK UP TO 15%
- BONUS LIVECASINO UP TO 0,8%
- BONUS ROLLINGAN POKER 0,3%
- BONUS REFFERAL 2.5%
Contact Us Now :
?? Wechat : Asianbola77
?? BBM : DC8820C7
?? Wa : +6281244043118
?? Line : Asianbola77
?? Link Pendaftaran : lc.chat/now/9325575/